Selamat Datang
Wahai Guru
Besar Kami...
Demikian malam malam beliau, dan siang hari beliau adalah Khidmah pada ummat, Tahun 1994 adalah kunjungan pertama beliau ke Indonesia, seorang Da'I muda yang telah mendunia ini pun mengadakan kesepakatan dengan para Ulama dan habaib di Indonesia untuk mengabulkan permintaan mereka dalam menerima siswa-siswa dari Indonesia untuk dibimbing oleh beliau di Yaman, tepatnya di kota Tarim, Hadramaut, saya dan rombongan calon santri beliau berangkat. Tahun 1998, saya bersama angkatan pertama kembali ke Indonesia, dan setiap tahunnya alumni Ma'had Darulmustafa bimbingan beliau yang baru berdiri pada tahun 1997 ini terus menghujani Nusantara, termasuk Malaysia, Singapura, demikian pula Srilangka, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan masih banyak murid murid beliau yang berduyun duyun dari pelbagai Negara menimba ilmu dari Guru Kelembutan ini dan kembali membawa keharuman Risalah Muhammad saw.
Selamat Datang Wahai Guru Mulia pembawa semilir kelembutan.. betapa cahaya kelembutan telah kau tebarkan di sanubari ratusan muridmu di Mancanegara, dan muridmu pun telah pula membina dan memimpin ribuan bahkan puluhan ribu muslimin di belahan bumi barat dan timur, kedatanganmu adalah pelipur lara dan pelibur kesedihan bagi perjuangan murid muridmu yang siang malam jatuh bangun memperjuangkan dakwah sang Nabi saw.
Sebagaimana para Ulama dan Habaib angkatan angkatan abad ke 18 dan yang sebelumnya hingga zaman wali songo di abad abad sebelumnya berasal dari Kota Tarim, Hadramaut, yaman, atau dari
Maka pada hari Rabu 16 Januari 2008 Guru Mulia ini akan menginjakkan kakinya di Bumi Jakarta, Mereka adalah pembawa Panji Tauhid, dengan limpahan kemuliaan Allah swt saat mereka hidup dan Allah swt masih menunjukkan bahkan setelah mereka wafat, bahwa mereka adalah pembawa Rahmat bagi sekalian Alam, penerus tugas sang Nabi saw, sebagaimana makam seorang dari mereka di Aceh, yg banjir Tsunami dengan kekuatan ratusan juta Ton dengan kecepatan rata rata 300km/jam dan tingginya di sebagian wilayah mencapai 30 meter, namun Banjir itu menyingkir dan terbelah di makam tersebut, sama hal nya dengan beberapa masjid di propinsi tersebut, membuktikan bahwa Allah memuliakan tubuh tubuh para Da'I pembawa Risalah, mereka menjadi benteng terhadap musibah bagi masyarakatnya walaupun mereka telah wafat.
Kedatangan Da'I besar ini pun bagai Pelangi Nan Indah yang muncul setelah guyuran hujan di Negara ini, tahun 1994 beliau menerima 30 siswa WNI untuk dibimbing ilmu syariah islamiyyah, dan kesemuanya menyaksikan bahwa Guru yg satu ini sangat luar biasa dalam ketaatan, sangat indah perangainya, penyantun, berakhlak mulia, berbudi luhur, dan sangat berkasih sayang pada murid muridnya bagaikan pada anak anaknya.
Acara puncak adalah perayaan haul Al Imam Fakhrulwujud Abubakar bin Salim rahimahullah, tepatnya pd pukul 09.00 wib hari Ahad 20 Januari 2008, bertempat di Jalan Rawa Kemiri Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan dan Insya Allah pada Senin Malam 21 Januari 2008, beliau akan berkunjung dan menghadiri Majelis salah seorang muridnya, Hamba Allah yang penuh dosa dan sangat membutuhkan bimbingan Sang Guru, Munzir bin Fuad Almusawa, yaitu di masjid Raya Almunawar, pancoran Jakarta selatan, hadirin diperkirakan akan mencapai 40.000 (empat puluh ribu) orang jika cuaca baik.
Kunjungan Guru Mulia ini ke Indonesia berlangsung setiap tahunnya, untuk menjenguk murid murid beliau yang telah berjumlah ratusan memenuhi Bumi Nusantara ini, puluhan pesantren telah berdiri, ratusan majelis taklim telah dibuka, media televisi, radio, surat kabar, acapkali menampilkan liputan mengenai aktifitas mereka yang selalu berjuang menegakkan dakwah di wilayahnya masing masing dengan kasih sayang, Rahmat dan kelembutan.
Kami teringat saat Idul Fitri pertama kami disana, semua santri pulang pada ayah ibu mereka, tinggallah kami para pemuda belia yang bermuram durja teringat Idul Fitri di kampung halaman, dengan hati yang terenyuh melihat semua teman teman yang lain bergembira ria dengan keluarganya, Beliau memahami perasaan kami, malam lebaran itu beliau meninggalkan keluarganya, beliau mendatangi kami, lalu berkata dengan suara sangat teramat lembut : "semua santri telah bersama ayah dan ibunya, dan kalian bersamaku.., aku akan menemani kalian dan bersama kalian bertakbir malam ini".
Kami teringat disuatu malam Beliau mengumpulkan murid muridnya, lalu beliau memberi nasihat, lalu tiba tiba nasihatnya terhenti.. suasana pun mencekam, tiba tiba beliau mulai menangis.. menangis.. menangis sekeras kerasnya, seraya berkata : "Bila Dia (Allah) bertanya kepadaku kelak tentang kalian?, Bila Dia meminta pertanggungjawaban dariku atas kalian..., Bila Dia menanyaiku…?, dan bila sang Nabi bertanya pula kepadaku tentang perbuatan kalian?, aku harus bertanggungjawab?, Demi Allah, kalau ditindihkan Gunung besar diatas kepalaku hingga aku lumat dan lebur menjadi debu, itu jauh lebih baik daripada sampainya berita tentang buruknya amal kalian kepada sang Nabi (saw)", lalu beliau bermunajat dengan tangisnya agar seluruh muridnya dilimpahi hidayah dan keluhuran.
Kami menyaksikan bagaimana Guru Mulia ini selalu memberikan prioritas pada kami dibanding murid murid yang lain dari warga Negara Yaman, beliau selalu berkata pada mereka : "Mereka datang dari jauh, meninggalkan keluarga dan kampung halamannya, untuk mencari ilmu, wajib bagi kita memuliakan para tamu Allah ini..". Insya Allah Bumi Jakarta akan disentuh langkah mulia beliau dalam beberapa hari mendatang, tepatnya pada hari rabu siang, 16 Januari 2008 Bandara Soekarno hatta akan dipenuhi para pecinta beliau, dan beliau akan langsung menuju kediaman Hb Muhsin bin Idrus Alhamid di Komplek Hankam Cidodol, Kebayoran Lama Jakarta Selatan,.
Betapa tak tergambarkan kegembiraan jutaan sanubari muslimin di wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura, ketika mendengar bahwa semakin dekatnya kunjungan berkala tahunan sang Imam, Al Allamah Assayyid Alhabib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh, Guru yg selalu membimbing dengan kelembutan, dan mencirikan Kelembutan ajaran sang Nabi saw, yang siang dan malamnya adalah membimbing ratusan santri dari mancanegara, dan di akhir malamnya adalah tegak dengan kesendirian, hanya berduaan dengan Maha Raja Tunggal di Alam, dan mengakhiri malamnya dengan kedua tangan terangkat tinggi bermunajat dan mengemis curahan Rahmat bagi seluruh muslimin.
Beliau mendapat penghargaan dari Presiden Republik Yaman Ali Abdullah Shaleh, yg sangat mengagumi beliau, dengan bimbingan Kelembutan dan kasih sayang, dan memang ribuan WNA berdatangan ke negeri itu untuk mengunjungi Sang Guru, lain dengan beberapa Ma'had di beberapa wilayah Yaman lainnya yg banyak mengajarkan kekerasan dan terorisme, dan adapula santri santri dari WNI yg menuntut ilmu di tempat mereka. Ma'had Darulmustafa kini telah meresmikan bimbingan pelajaran dengan 4 bahasa, yaitu Arab, English, Afrika dan Indonesia, dan santri terbanyak adalah berasal dari Indonesia. maka Wahai Yang Maha Membangkitkan Kemuliaan, bangkitkanlah semangat keluhuran di sanubari kami khususnya dan di sanubari penduduk nusantara ini, dengan kedatangan Hamba Mu yg kau muliakan sebagai pewaris perjuangan sang Nabi saw yg telah dibawa dan diemban oleh para Da'I terpilih Mu dari zaman ke zaman. Jadikan kedatangan beliau sebagai hembusan Rahmat Mu pd Jutaan sanubari penduduk negeri ini, maka terangkatlah musibah dan bencana, terampunilah dosa dosa, dan sejuklah sanubari hamba hamba Mu di negeri ini, amiin.
NB: Untuk jadwal Kunjungan Al Habib Umar bin Hafids silahkan klik disini